Ust Maaher At Thuwailibi Berkomentar Tentang Ust Abdu Somad

Daftar Isi
 
 
SENYUM-KU UNTUK USTADZ ABDUS SHOMAD...

✍ Oleh: Maaher At-Thuwailibi.

Orang beriman tidak akan malas membaca firman Allah yang mulia (yaitu Ayat Al-Qur’an) dan sabda Rasulullah yang agung (yaitu hadits). Tanda adanya ranting iman di dalam dada adalah, hati yang tunduk dengan nasehat-nasehat yang bersumber dari ayat-ayat Allah yang mulia. Bahkan, orang beriman diantara cirinya ialah: jika dibacakan ayat Al-Qur'an maka semakin naik meninggi keimannanya dan bergetarlah hati yang tersimpan dalam dadanya_

Kata Allah dalam Al-Qur’an:

اِجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ

“Jauhilah oleh kalian kebanyakan berburuk sangka, sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa!”. (QS. Al-Hujurat ayat 12).

Baginda Nabi yang mulia Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:

إياكم والظنَّ، فإنَّ الظنَّ أكذب الحديث


“jauhilah buruk sangka, karena prasangka itu adalah perkataan yang paling dusta”.

(HR. Bukhari-Muslim).

Mengidolakan seorang tokoh agama adalah hak setiap individu, demikian pula tidak menyukai seorang publik figur juga hak setiap individu. Dalam dinamika kehidupan, tentu ada yang suka dan ada pula yang tidak suka. Hal itu merupakan sunnatullah dan hukum alam yang mau tidak mau pasti berlaku. jika kita dicintai manusia, maka disana pasti ada yang membencinya. Ini adalah kepastian yang pasti. Imam Ibnu Hazm mengatakan, “Jika ada orang yang tak ingin dibenci atau tak ingin punya musuh, maka ketahuilah bahwa dia orang gila!”.

Artinya, dalam tananan sosial, setiap kita pasti ada yang mencintai dan ada pula yang membenci; dalam dunia maya ada “Likers” dan ada “Haters” (bahkan ada juga “Kecebongers”). namun bukan berarti hal itu menjadikan kita minder dalam berkarya apalagi mundur dari jalan dakwah. Karena mukmin sejati itu sifat utamanya adalah: di puji tidak terbang, dicaci maki tidak tumbang. Kunci terbaik adalah: KUN ANTA TAZDAD JAMAALA (jadilah dirimu sendiri, maka kau akan semakin indah!). Orang beriman selalu istiqomah dalam kebaikan, lalu mencari Ridho sang pencipta, bukan kecintaan manusia_

Ustadz Abdus Shomad,Lc.MA adalah salah satu tokoh agama bangsa kita. Putra melayu yang bersahaja. lahir dan berkembang dalam lingkungan keluarga yang kuat beragama. menyelesaikan program study-nya di timur tengah sampai jenjang S 2. Mazhab Syafi’i adalah fiqih rujukannya, Aqidah Asy’ari adalah manhaj teologinya. ia mengajarkan ilmu yang diwariskan guru-gurunya, dengan sanad yang bersambung sampai pada baginda Nabi yang mulia. Tugasnya hanya dakwah, bukan memaksa. ia tak bisa menjadikan semua manusia berfikir sama dengannya, sebagaimana kita pun tak bisa memaksa dirinya untuk sama dengan kita. Karena Ilmu adalah karunia Allah yang paling agung yang tak di berikan kepada semua orang, kecuali mereka yang di kehendaki kebaikan oleh-Nya.

Kata Rasulullah:

من يريد الله به خيرا فيفقه في الدين

“Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya KEBAIKAN, maka Allah akan faqihkan ia dalam AGAMA”.

Namun, ilmu yang hakiki adalah ilmu yang membuahkan TAQWA dan AKHLAQ MULIA. Ilmu yang diamalkan dan tak hanya tertinggal dalam hafalan. “Al-‘ilmu bilaa ‘amalin ka-syajarin bila tsamarin” (Ilmu yang tak di amalkan bagaikan pohon yang tak berbuah). Ciri orang taqwa adalah, takut kepada Allah di keramaian maupun di kesepian. Ciri orang berakhlaq mulia adalah, tidaklah yang keluar dari lisan atau tulisannya kecuali kebaikan.


Baca Juga: Penjelasan Ustadz Abdul Somad Lc, MA Mengenai Baiat Tarekat Naqsyabandiyah

Saya bukan penggemar Ustadz Abdus Shomad, karena saya tak mengenal beliau dan tak pula pernah berjumpa dengannya. tapi kami hanya sering berbincang lewat WhatsApp, selebihnya semoga Allah pertemukan kami di alam nyata sebelum kami di pertemukan Allah di Jannah-Nya bersama orang-orang sholih dan para anbiya’.

IZINKAN saya mengirim senyuman untuk Ustadz Abdus Shomad yang saat ini beliau sedang berada di mesir untuk menjumpai para Ulama dan mufti-mufti Al-Azhar... , tiada henti orang-orang berhati hasad yang selalu merusak nama baiknya dan menjatuhkan kehormatannya... dengan berbagai macam bual dan khayal yang menyesakkan dada orang-orang berakal.

Sejatinya, Allah sedang mempertontonkan kebodohan orang-orang bodoh dan kedunguan orang-orang dungu. Dimana mereka meludahi muka sendiri dengan kedunguan yang di publikasikan. Mereka sesatkan dan mereka rusakkan kehormatan sang maha guru dari pekanbaru itu. Aduhai, betapa memalukan dan memilukannya perangai anak cucu Abdullah Bin Ubay Bin Salul itu...

Tersebar foto Ustadz Abdus Shomad yang katanya berbai’at dengan seorang Syaikh dimesir. lalu dengannya mereka merusak nama baik sang Murabbi dengan bully dan caci maki. tapi apa mau dikata, tak pantas singa melayani anjing.

Ustad Abdus Shomad bukanlah sedang berbai’at dalam artian bersumpah-setia kepada satu aliran. Bukan. Tetapi sedang bersilaturrahmi ke rumah seorang Ulama Al-Azhar, yaitu Syaikh Muhammad Najmuddin Al-Kurdi. Lalu beliau diberi ijazah zikr bersanad yang sama jenisnya dengan ijazah kitab dalam silsilah ilmu. Adapun yang memegang kepala dan tangan beliau namanya Syaikh Prof.DR. Fathi Hijazi. Beliau guru besar di Al-Azhar. bukan mursyid tarekat dan bukan dukun. Beliau memberikan ijazah zikir, sama seperti ijazah kitab. Kata-kata yang diucapkan semisal:

اجزتك هذا الذكر

“Kuberi kau ijazah zikir ini...”, dst.

Jadi, pertemuan itu hanya sebatas pemberian ijazah sanad. Sebagaimana HTI menyebutnya halaqoh, PKS (kader IM) menyebutnya Liqo’. hanya itu. hal ini tentunya tidak akan difahami oleh orang-orang dungu yang mewarisi sifat dan tabiat abdullah bin ubay bin salul (gembong munafiq dimasa Rasulullah). Intinya, tidak ada bai’at apa-apa. Tidak ada baiat cap jempol darah atau minum air kaki, dan lain sebagainya.

Dulu, Imam Asy-Syaukani anti tarekat. Konon katanya kemudian beliau rujuk. Lalu beliau menulis dalam kitab Al-Badr At-Thali’ Bi-Mahasin Man Ba’dal Qarnis Sabi’ :

وقد تلقيت منه الذكر على الطريقة النقشبندية..


“Aku mendapat talqin dzikir tarekat naqsyabandiyyah dari beliau...”

Nah, demikian pula Ustadz Abdus Shomad. beliau mendapat ijazah zikir tarekat dari Syaikh Muhammad Najmuddin Al-Kurdi dengan sanad yang bersambung. dapat sanad zikir tarekat berbeda dengan berbai’at tarekat.

KESIMPULANNYA, Ustadz Abdus Shomad tidak berbaiat apa-apa sebagaimana yang di tuduhkan dan di sangkakan sebagian manusia berjiwa lalat. Adapun Ustadz Muhammad Hidayatullah (mahasiswa S2 Al-Azhar) yang pertama kali memposting foto Ustadz Abdus Shomad sambil mengatakan “bai‘at tarekat”, beliau bukanlah murid Ustadz Abdus Shomad. Murid bukan, saudara juga bukan. hanya baru ketemu saat itu juga di mesir. Kebetulan Ustadz Abdus Shomad berkunjung ke Al-Azhar. Lalu beliau turut menemani Ustadz Abdus Shomad berkunjung ke kediaman para Ulama. Namun, beliau (ustadz muhammad hidayatullah) juga tidak salah. Hanya saja, beliau kurang tepat merangkai kata. Sehingga menimbulkan kontroversi dan buruk sangka. Tapi apa lagi mau dikata, sudah terlanjur tersebar fitnah di alam maya. Semoga Allah menjaga hati kita dari kotoran dusta dan buruk sangka. Seorang Ulama salaf berkata:

الْمُؤْمِنُ يَطْلُبُ مَعَاذِيرَ إِخْوَانِهِ

“Seorang mu’min itu mencari udzur (alasan-alasan baik) terhadap saudaranya dan tidak mengedepankan buruk sangka!”.

Singkat kata, Andaipun beliau betul-betul berbai’at tarekat naqsyabandi, lalu apa masalahnya? Anda tidak setuju, itu biasa. tapi anda mencaci maki dan membuly-nya, itu luar biasa. maka, sedikitlah malu untuk mengaku sebagai pengikut setia baginda Nabi yang mulia. Karena Nabi tak seperti anda dalam menghakimi manusia. Andai pun beliau benar-benar berbai’at kepada salah satu tarekat shufi, itu hak pribadinya. Kalau salah, luruskan. Bukan menjatuhkan kehormatan. itu baru akhlaq Salaf sungguhan, bukan hanya pengakuan. Andaipun beliau benar-benar berbaiat pada tarekat shufi, apa masalahnya? Tinggal ambil dari beliau ilmu fiqihnya, ambil yang benar buang yang salah. Selesai. Apa yang jadi masalah? Mengapa harus jungkir-balik banting tulang peras keringat untuk menjatuhkan kehormatannnya?? Beliau bukan fir’aun dan anda bukanlah musa. Beliau adalah manusia yang pantas berbuat salah, sedangkan anda bukanlah makhluq yang tercipta dari cahaya_

Kecintaan menutup segala cela, kebencian menampakkan segala cacat.

Izinkan saya mengirim senyum kepada Ustadz Abdus Shomad. Karena Allah tengah meninggikan derajatnya lewat kedunguan yang sedang di pertontonkan. 😊

Nas’alullah Al-‘Afiyah Was Salamah.

[ Pustaka At-Thuwailibi Channel ]

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close