Cuitan tersebut dibalas dengan meme yang menolak PKB dan Cak Imin sebagai capres.
Baju kaos yang dibagikan Cak Imin tersebut bermakna ‘Warga NU kultural wajib ber-PKB, NU struktural– terserah kamu’.
Pengamat politik dari PARA Syndicate, Virdika Rizky Utama mengungkapkan, cuitan tersebut justru menunjukan kekhawatiran PKB akan hilangnya suara NU kultural.
Menurut dia, Cak Imin memang terlihat ingin agar namanya terus dibicarakan.
“Cak Imin butuh mendapatkan pembicaraan dan atensi dari publik. Baik yang ia dapat itu positif maupun negatif, politikus butuh sorotan itu,” paparnya dikutip dari kompasTV, Rabu 18 April 2022.
Dia pun mengungkapkan, ada suatu kekhawatiran dengan Gus Yahya dan PBNU yang dinilai bisa jadi mempengaruhi PKB.
“Di sosial media beredar desain kaos bertuliskan, Warga NU kultural wajib ber-PKB, NU struktural– terserah. Ini sebenarnya menunjukan kekhawatiran PKB akan hilangnya suara NU kultural,” paparnya.
Kekhawatiran ini, menurut penulis buku kontroversial terkait pelengseran Presiden keempat, Abdurrahman Wahid oleh para politisi bertajuk Menjerat Gus Dur (2019) itu menjelaskan, dalam posisi ini ada sedikit kekhawatiran terkait suara PKB.
Bahkan, ia menyebut Cak Imin dan PKB sedang panik saat menyebut pengurus teras yang diduga merujuk pada Pengurus Pusat Nadhlatul Ulama (PBNU) yang dinilai terserah ikut PKB atau tidak.
“Cak Imin dan PKB panik,” paparnya.
Cak Imin sendiri membagikan foto sebuah kaos bertuliskan warga NU kultural dukung PKB ini pada Senin Untuk diketahui, baju kaos yang dibagikan Cak Imin itu bersumber dari Imam Jazuli, seorang kiai NU yang mengasuh Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon dan merupakan pengurus PBNU 2010-2015.
Kiai Jazuli tersebut dianggap yang memelopori gerakan NU kultural wajib ber-PKB yang saat ini ramai diperbincangkan netizen.
“Foto kiriman Kyai Imam Jazuli Cirebon, keren banget kaosnya, maturnuwun Kyai,” tulis Cak Imin, Selasa 17 Mei 2022. [terkini]