Terungkap, Inilah Alasan Ferdy Sambo Eksekusi Brigadir J di Rumah Dinas, Pengamat : Tepat dan Cerdas
KONTENISLAM.COM - Rencana pembunuhan Brigadir J yang dilakukan di rumah mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, adalah hal yang sudah disiapkan dengan matang.
Bahkan, Ferdy Sambo rela pulang ke Jakarta lebih awal untuk menyiapkan pembunuhan kepada sang ajudan itu.
Meksi motifnya belum diketahui, namun pemilihan tempat ekseskusi Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo diakui tepat.
Hal itu dikatakan oleh pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel.
Menurutnya, Ferdy Sambo bisa menghabisi nyawa Brigadir J saat di Magelang.
Tetapi, ia membatalkan niatan tersebut dan memilih menunggu Brigadir J di rumahnya.
Nah, dikutip dari Youtube Beda Enggak, Reza Indragiri Amriel selaku pakar psikologi forensik mengaku jika pemilihan Ferdy Sambo sangat tepat.
"Ini soal kalkulasi kejahatan dan sebagai seorang polisi, Ferdy Sambo sangat paham dengan hal itu," ujarnya.
Ia pun mengakui jika Ferdy Sambo sangat cerdas memilih tempat ini.
Bahkan kewarasan Ferdy Sambo juga diakui dengan melibatkan para ajudan lainnya.
"Kecerdasan Ferdy Sambo bisa dibilang diatas rata-rata, dan cara berpikirnya dalam mengeksekusi menggambarkan seorang tersangka," aku dia.
Menurutnya, Ferdy Sambo sudah menimbang-nimbang soal lokasi TKP pembunuhan Brigadir J di rumah dinas.
Mengingat rumah dinas adalah kawasan eksklusif untuk para pejabat polisi.
Sehingga, tak akan sembarangan bisa diakses oleh orang lain.
"Memang, pemilihan lokasi sedemikian rupa ini ideal. Ideal karena kawasan rumah tersebut adalah eksklusif.
"Yang sungguh-sungguh tidak bisa diakses oleh kebanyakan orang," papar Reza Indragiri Amriel.
Karena perumahan ini bersifat eksklusif, Ferdy Sambo dikatakan bisa merekayasa kejadian dengan mudah.
Salah satu buktinya adalah rekayasa tembak-tembakan yang akhirnya terbukti tak ada sama sekali.
Selain itu, jika TKP pembunuhan Brigadir J dilakukan di lain tempat maka akan sulit menghilangkan barang buktinya.
"Kalau TKPnya di rumah dinas maka Ferdy Sambo bisa dengan mudah melakukan penghilangan barang bukti dengan cepat," ucapnya.
"Jadi kalau TKPnya di rumah dinas maka barang bukti bisa hilang, CCTV dirusak, dan masih banyak lagi. Semua ini direncanakan dengan baik," aku dia.
Selain itu, lantaran rumah dinas merupakan kawasan khusus untuk anggota polisi, maka kata Reza, Brigadir J pun tidak bisa kabur sebelum dihabisi.
"Disitu pula sasaran atau target Brigadir J tidak bisa melarikan diri," tambahnya.
Melihat semua aspek sudah diperhitungkan, Reza Indragiri Amriel menyebut skenario kejahatan Ferdy Sambo ini tergolong sempurna.
Meski begitu, Reza Indraagiri Amriel menyebut semua analisisnya ini masih bisa diselidiki oleh pihak timsus Polri.
"Tapi ini tetap harus diuji oleh pihak kepolisian," pungkasnya. [TerasGorontalo]