Prestasi Anies Baswedan Sulit Disalip: Maka Jalan Satu-satunya Menjegal dengan Menstigmatisasi Buruk
Dalam cuitannya, ia juga melampirkan headline dari media nasional yang menyebut ada perbedaan antara Relawan Ganjar dan Relawan Anies dalam berkampanye.
"Loyalis Anies bingung relawan Ganjar berbagi kaos di Masjid nggak dianggap SARA: Kalau Temanya Anies Baswedan jadi SARA," ucap tulisan itu dikutip dari Twitter, Senin (26/9/2022).
"Prestasi Anies sulit disalip, maka jalan satu-satunya menjegal Anies dengan menstigmatisasi Anies itu buruk, pro khilafah, dsb," ucapnya di akun @Muhammad_Saewad.
Sebelumnya, Laode Basir, Koordinator Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES), menyorot pergerakan relawan Ganjar Pranowo yang membagikan sembako di masjid dan tidak dihakimi sebagai politisasi SARA. Menurutnya hal itu berbanding terbalik ketika muncul tabloid Anies Baswedan.
Saat ada tabloid yang memuat tentang Anies beredar di Masjid Al-Amin, Jalan Pelabuhan Tanjung Perak, Bakalankrajan, Sukun, Kota Malang justru dianggap sebagai propaganda SARA di rumah ibadah.
"Kalau dikaitkan dengan SARA atau apa segala, nampaknya masyarakat harus sudah mulai agak bijak. Ketika tim relawan lain pada saat ini bagi-bagi sembako bagaimana tim Ganjar membagi sembako di masjid, bakti sosial, bagi kaos di masjid itu boleh dan tidak dianggap SARA, padahal itu tim loh," dikutip dari Populis, Senin (26/9/2022).
"Kalau yang temanya mengenai Mas Anies lalu kemudian itu dianggap SARA, di mana logikanya," tandasnya.[wartaekonomi