Politik Identitas Sengaja Dibuat untuk Lekatkan Stigma kepada Anies

Daftar Isi
 

KONTENISLAM.COM - Politik identitas memang disengaja dibuat  oleh pihak-pihak yang tidak suka kepada kepada Anies Rasyid Baswedan yang menjadi Capres. Lalu mereka membuat stigma bahwa semua itu berbahaya. Padahal istilah itu biasa saja dan semua orang tidak bisa melepaskan identitas diri yang memang bersifat primordia; melekat pada diri manusia.

Pengamat dan Praktisi hukum Juju Purwantoro menyatakan hal itu kepada KBA News, Kamis, 16 Februari 2023  menanggapi sikap Partai Ummat  yang mencalonkan Anies sebagai Capres yang sekaligus mencatat bahwa merupakan partai peserta pemilu 2024 di luar Parlemen pertama yang mencalonkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
 
Ketua Umum DPP Partai Ummat Ridho Rahmadi dalam pidatonya pada pembukaan Rakernas patai itu, Senin,di Asrama Haji Pondok Gede, Bekasi,  menyatakan partainya dengan terbuka akan menjalankan politik identitas dalam kiprah dan perjuangannya.

“Srigma tersebut sudah dilekatkan kepada Anies sejak tahun 2017 ketika dia mengalahkan Ahok dalam Pllgub DKI Jakarta. Padahal Anies tidak pernah menggunakan jargon-jargon agama pada pemilu itu. Tidak pernah menyinggung agama Ahok. Malah Ahok sendiri yang menyerang orang yang tidak mendukungnya  sebagai ditipu oleh Al-Qur’an  surah Al-Maidah ayat 51.

Tindakan bodohnya itu membuat dia didemo dan diadili lalu dijatuhi  dihukum penjara. Ini menimbulkan dendam kepada Anies dari pendukung Ahok yang sekarang belum move on atas kekalahan itu. Mereka menuduh Anies menjalankan politik identitas. Tuduhan itu diulang lagi ketika Anies memutuskan untuk ikut dalam kontestasi Pilpres 2024.

Kodrat melekat

“Padahal identitas sudah menjadi kodrat yang melekat pada diri manusia dan institusi masyarakat. Dalam politik Indonesia dikenal tiga identitas besar yaitu nasionalisme, sosialisme dan Islam. Karena Islam merupakan mayoritas maka wajar jika identitas Islam menonjol. Yang tidak fairnya adalah  hanya Islam yang dituduh politik identitas, yang lainnya tidak,” kata Ketua Advokasi Hukum Partai Ummat itu.

Contoh lain adalah Amerika dengan penduduk mayoritas Kristen, juga India yang Hindu, Jepong dengan Shintonya,  Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah yang mayoritas Islam. “Tidak ada kecaman dan kenyinyiran tentang politik identitas di sana. Kok di sini malah dibesar-besarkan,” kata Alumni Fakultas Hukum UI yang masuk tahun 1982 itu.

Dukungan kepada Anies, tekan Juju, bukan karena identitasnya tetapi karena rekam jejaknya yang sukses ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dia pun punya visi dan misi kerakyatan, yaitu demi kesejahteraan rakyat  untuk menciptakan Indonesia baru yang lebih adil dan bemartabat.

Ini sesuai dengan flatform Partai Ummat tentang rahmatan lil ‘alamin.  Karena itu partai tidak ragu mendukung Anies.  “Seluruh kader partai akan berjuang secara maksimal dan optimal untuk  memenangkan Anies di Pilpres 2024,” demikian Juju Purwantoro.

Sumber: kba

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close