Waduh, Makan Nasi Campur Telur Ternyata Tidak Boleh Sembarangan? Ternyata Ada Caranya, dr Zaidul Akbar Bilang...

Daftar Isi

Artikel 

KONTENISLAM.COM - Makan nasi dengan dicampur telur ternyata tidak boleh, dr Zaidul Akbar mengungkapkan alasannya, ternyata…

Telur dadar atau telur mata sapi adalah salah satu menu makanan yang lezat dan mudah dibuat ketika perut sedang lapar. Tak banyak yang tahu ternyata telur tidak boleh bersamaan dicampur dengan nasi.

Dr Zaidul Akbar mengungkapkan alasannya, ternyata orang jarang yang tahu tentang fakta ini.

Dilansir dari kanal Youtube dr Zaidul Akbar Official, makanan yang terlalu banyak ragamnya seperti karbohidrat dan protein yang berlebihan tidak baik untuk tubuh.

“Makanan yang sederhana tuh seperti apa? Jadi kalau misalkan Ibu Bapak makan dalam satu piring ada nasinya ada kentangnya. Kemudian ada ikan, ikan beneran ya. Ada telurnya kemudian ada tempenya. Kemudian ada sayurnya,” pungkas dr Zaidul Akbar.

Dr Zaidul Akbar menjelaskan bahwa makanan yang baik untuk kesehatan adalah makanan sederhana yang menunya tidak terlalu banyak macamnya.
 
“Itu kita bisa mengatakan terlalu berlebihan, protein yang berlebihan di situ. Ada karbohidrat berlebihan. Jadi, kalau ditanya makanan yang sederhana yang sederhana seperti apa? Yang tidak terlalu banyak ragamnya,” tutur dr Zaidul Akbar.

Menu makanan yang disukai Rasulullah SAW salah satunya adalah roti gandum dicampur kuah kari.

“Salah satu makanan kegemaran Rasulullah SAW adalah roti gandum yang dicampur dengan kuah kari. Itu kan sederhana ada karbohidrat, protein, dan bumbu juga,” jelas dr Zaidul Akbar. “Jadi kalau kita menerapkan pola-pola sederhana dalam keseharian, kalau saya pribadi tidak menyarankan makan nasi.”

Menurutnya, jika ingin mengonsumsi nasi maka janganlah terlalu banyak.

“Kecuali nasi putih yang sifatnya atau mungkin organik, tapi kalau saya lebih memilih nasi putih yang belum terolah dengan terlalu banyak seperti beras coklat,” ujar dr Zaidul Akbar.

Ternyata Makan Nasi dan Telur Tidak Boleh Sembarang, dr Zaidul Akbar Ungkap Caranya

Cara makan nasi yang baik adalah dua atau tiga sendok makan lalu dicampur sayur dan sambal.
 
“Jadi ambil sedikit mungkin dua tiga sendok makan ya bukan centong. Jadi, nasinya gak usah banyak-banyak. Di situ kemudian ada sayur tambah sambal sedikit,” ungkap dr Zaidul Akbar.

Pastikan untuk tidak mencampur terlalu banyak protein dalam satu piring.

“Jadi kalau kita memahami bahwa makanan itu misalkan ikan-ikan itu protein, tempe juga protein maka sebenarnya jangan-jangan dicampur sama gitu. Protein satu jenis saja ikan, telur, atau daging saja,” pungkas dr Zaidul Akbar.

Ia menyampaikan justru semakin sederhana isi piring, maka sebaik bagus untuk kesehatan.

“Jadi semakin sederhana yang kita makan maka semakin kesehatan kita akan terjaga. Kalau pun sakit itu akan jauh lebih mudah ngobatinnya,” ucap dr Zaidul Akbar.

Jika ingin makan sesuatu, contohnya burger. Cobalah untuk memperhatikan kandungan dalam daging burger. Kandungannya terdiri dari banyak bahan kimia.

“Kalau saya makan burger masalahnya kita bahas, Bapak Ibu pernah lihat gak kandungan burger itu terutama pada dagingnya yang sudah ditambahkan pengawet. Saya pernah baca itu kandungan dari burger itu panjang banget,” lanjutnya.
 
Bahkan, dalam daging burger ada kandungan bahan pengawet yang bisa menyebabkan penyakit berbahaya.

“Dagingnya secuil gitu sisanya itu bahan kimia semua. Jadi kalau Anda membayangkan burger itu kenapa dia gak sehat terlalu banyak bahan kimia. Burger tuh bukan makanan sederhana,” tutur dr Zaidul Akbar.

“Lalu misalkan kentang goreng lagi beku-bekunya diambil langsung digoreng itu gak sederhana. Jadi sederhana itu alami kalau bisa dikatakan gak ada bahan sintetik,” sambungnya.

Dr Zaidul Akbar mengatakan bahwa penyebab penyakit semakin merajalela yakni banyaknya komponen kimia sintetik yang dikonsumsi tubuh.

“Kenapa sekarang sakit merajalela? Dalam makanan yang dikonsumsi, terlalu banyak komponen kimia sintetik.

Seorang jamaah bertanya jika makan telur dicampur nasi tidak baik untuk kesehatan. Dr Zaidul Akbar memberikan jawabannya.

“Kalau bicara telur sendiri, sebenarnya kalau telur itu kan protein. Jadi ketika telur itu digoreng sudah terjadi denaturasi telurnya sudah gak sehat,” ujar dr Zaidul Akbar.
Ia menjelaskan bahwa telur jika dimasak dengan baik maka proteinnya akan terjaga dan tidak rusak.

“Jadi kalau mau masak telur itu ada caranya, supaya proteinnya gak rusak. Kalau protein ketemu karbohidrat mungkin nasi kalau menurut keterbatasan pengetahuan saya tidak melihat ada yang bermasalah di situ,” pungkas dr Zaidul Akbar.

Ternyata makan nasi dan telur ada caranya sendiri, dr Zaidul Akbar menyampaikan bahwa telur yang dimasak harus dalam keadaan baik. Nasi yang digunakan juga nasi organik dan sehat.

“Kira-kira itu celahnya di mana ya tapi kalau misalkan telurnya dimasak dalam keadaan yang baik sehingga tetap stabil proteinnya,” ungkap dr Zaidul Akbar. “Nasinya adalah nasi yang sifatnya beras-beras sehat dan organik masih tinggi serat. Menurut saya gak apa-apa,”

[tvonenews]

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close