Saat pimpin Romusha, inilah ucapan nyelekit Soekarno bagi rakyat pribumi: Prajurit Jepang itu...
Daftar Isi
[KONTENISLAM.COM] Tak disangka jika mantan presiden pertama RI, Soekarno pernah menjadi orang yang memimpin kerja paksa atau Romusha pada masa penjajahan Jepang.
Soekarno memimpin kegiatan Romusha sebagai bentuk kerja sama kooperatif dengan tentara Jepang pada saat itu.
Meski akhirnya terbukti sebagai propaganda Jepang, siapa sangka jika Soekarno pernah mengucapkan hal tak terduga terkait Romsuha. Seperti apa? Simak ulasan berikut.
Masa Penjajahan Jepang
Dilansir dari kanal YouTube Hendri Teja, dalam perjalanan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia, terdapat berbagai tragedi kisah dan peristiwa yang menuai berbagai kontroversi, salah satunya masa penjajahan Jepang yang menyisakan luka mendalam.
Pada Maret 1942, Jepang datang ke Indonesia dan merebut tanah air dari Belanda.
Salah satu kisah yang menyisakan berjuta luka adalah kegiatan kerja paksa atau Romusha yang menelan ribuan korban jiwa.
Kedatangan Jepang ke Indonesia bukan tanpa tujuan. Mulanya mereka berusaha menarik simpati rakyat Indonesia dengan berbagai propaganda yang dilakukan.
Propaganda tersebut dianggap sebagai pembebas belenggu rakyat Indonesia dari penjajahan Belanda.
Mereka membuat propaganda yang terkenal dengan nama 3A yakni Jepang pemimpin Asia Jepang pelindung Asia dan Jepang cahaya Asia
Soekarno Pimpin Romusha
Lebih lanjut, propaganda Jepang yang semula dianggap sebagai penyelamat rupanya pernah meminta Soekarno mengumpulkan masa untuk membangun infrastruktur.
Hal itu disebut sebagai kerja paksa atau romusha. Pada masa merebut kemerdekaan, ada dua jenis kerja sama dengan pihak penjajah, yaitu kooperatif dan non kooperatif.
Kooperatif dimaskudkan sebagai upaya menuju kemerdekaan dengan cara kerja sama dengan pihak penjajah dengan harapan dapat mencapai tujuan secara damai.
Soekarno pun diduga berperan sebagai sosok yang mengakomodasi, mengajak, mengirim, menarik rakyat dalam kerja paksa.
Ucapan Tak Terduga
Lebih lanjut, strategi kooperatif yang bermaksud sebagai kerja sama secara damai demi merebut kemerdekaan ini membuat Soekarno mengumpulkan para pekerja.
Dalam sebuah unggahan video, terdengar Soekarno memberikan orasi untuk membakar semangat para pekerja.
Salah satunya adalah ucapan tak terduga tentang rasa terima kasihnya pada pengorbanan prajurit Jepang mengusir penjajah Belanda.
"Hari ini kita mulai bekerja, saya tahu bahwa pekerjaan ini adalah berat bagi saudara oleh karena saudara tidak biasa bekerja tangan," ujar Soekarno dikutip pada Jumat, 22 September 2023.
"Tapi seandainya saudara ingat hebatnya pengorbanan yang dilakukan prajurit-prajurit Dai Nipon (Jepang) dan prajurit Indonesia di medan peperangan dan ingat akan hebatnya pengorbnana romusha biasa, maka saudara-saudara tidak akan mengeluh," sambungnya.
Ia pun membakar semangat rakyat dengan orasi menggebu-gebu tentang butiran peluh yang jatuh adalah racun bagi para musuh.
"Tiap-tiap keringat yang saudara jatuhkan di tanah ini adalah racun bagi musuh," ujarnya.
"Tiap-tiap batu yang sudara angkar adalah peluru bagi musuh yang akan menghancur leburkan kekuatan musuh," sambung Soekarno.
Berakhir Tragis
Seiring berjalannya waktu Jepang yang saat awal dianggap sebagai pembebas dan pelindung oleh rakyat Indonesia, pada akhirnya justru berbalik.
Sikap dan tindakan Jepang yang sudah mulai berubah membuat dukungan rakyat Indonesia terhadap Jepang juga mulai runtuh.
Banyak rakyat Indonesia yang menganggap saudara tua ini tidak seperti yang mereka janjikan sementara itu Perang Asia Timur Raya sudah mulai bergejolak dan mulai memanas.
Rakyat pun menyadari jika romusha adalah propaganda yang dilakukan oleh Jepang pada Indonesia. Terlebih kegiatan tersebut telah merebut banyak korban jiwa. [Hops]