Misteri terbesar G30S: Sebenarnya apa peranan Sjam Kamaruzaman yang diduga agen ganda CIA, komunis dan TNI?

Daftar Isi


[KONTENISLAM.COM] Pengamat militer, Prof. Salim Said menjawab pertanyaan soal siapa yang sebenarnya menjadi dalam Gerakan 30 September (G30S) atau Gestapu 1965. Menurutnya, dalang G30S sebenarnya bukan hal yang terlalu misterius.

Pasalnya, ada arsip yang menunjukkan percakapan antara Ketua Partai Komunis Indonesia, D.N. Aidit dengan Ketua Partai Komunis Cina, Mao Zeodong.

Dalam percakapan tersebut, D.N. Aidit memaparkan sebuah rencana yang hampir mirip 100 persen dengan pelaksanaan G30S.

Percakapan itu ada dalam arsip Partai Komunis Cina dan dikutip oleh seorang Sarjana Beijing dalam sebuah disertasinya.

Prof. Salim lalu kembali mengutip disertasi tersebut dalam bukunya yang berjudul “Gestapu 65: PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto”.

Oleh sebab itu, Prof. Salim Said menilai bahwa peranan D.N. Aidit jelas sangat besar dalam merencanakan G30S.

“Ya, menurut saya tidak terlalu misteri,” kata Prof. Salim Said, kata sebagaimana dikutip dari kanal YouTube RJL 5 – Fajar Aditya pada Senin, 2 Oktober 2023.

“Kutipan yang saya bilang itu dari Sarjana Beijing yang ngambil dokter di Amerika, itu kutipan dari arsip Partai Komunis Cina. Ada di buku saya, Anda baca lagi,” sambungnya.

Dengan demikian, Prof. Salim Said memandang bahwa perencanaan G30S 1965 bukanlah sebuah misteri besar.

Hal yang menjadi misteri justru adalah pelaksanaan atau eksekusi G30S tersebut, khususnya soal peranan Sjam Kamaruzaman.

“Nah, pelaksanaannya itu sampai sekarang yang misterius itu peranan Sjam Kamaruzaman. Kalau Anda baca di buku saya itu saya jelaskan,” katanya.

Misteri pertama terkait Sjam Kamaruzaman adalah mengapa ia yang memimpin operasi G30S. Sementara, dalam operasi tersebut ada perwira-perwira yang diperhitungkan.

Beberapa di antaranya yaitu Brigadir Jenderal TNI Mustafa Sjarief Soepardjo, Letnan Kolonel Untung Syamsuri, dan sejumlah prawira lainnya.

Padahal, Sjam Kamaruzaman sendiri ternyata bukan tentara dan berbohong soal dirinya pernah dilatih militer di luar negeri.

“Kamaruzaman itu bukan tentara, tapi dia ngaku pernah dilatih militer di Vietnam atau di Tiongkok. Padahal itu bohong. Menarik adalah dialah yang memimpin operasi Satu Oktober itu,” kata Prof. Salim Said.

“Padahal di situ ada Brigadir Jenderal Suparjo, ada Letnan Kolonel Untung, dan ada banyak ada sejumlah perwira-perwira TNI yang sudah diindoktrinasi oleh komunis,” sambungnya.

Hingga kini, tidak diketahui mengapa Sjam Kamaruzaman yang memimpin para perwira dalam operasi G30S.

Namun, jelas bahwa ia merupakan penghubung antara D.N. Aidit dengan operasi G30S. Hanya saja tidak diketahui apa pembicaraan antara keduanya.

“Kenapa Sjam Kamaruzaman? Kita nggak tahu. Dialah yang menjadi menghubungkan kegiatan komunis operasional itu dengan Aidit. Apa pembicaraan dia dengan Aidit? Kita nggak tahu,” kata Prof. Salim Said.

Misteri selanjutnya terkait dengan analisis Prof. Salim Said bahwa D.N. Aidit memang punya peran besar dalam perancanaan G30S, tapi tak memerintahkan pembunuhan para jenderal.

Seperti diketahu, terdapat 6 jenderal yang terbunuh dalam G30S, yakni Jenderal Ahmad Yani, Letnan Jenderal Suprapto, Letnan Jenderal S.Parman, Letnan Jenderal M.T. Haryono, Mayor Jenderal D.I. Panjaitan, dan Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo.

“Apakah Aidit memerintahkan pembunuhan para Jenderal? Saya cuma menggunakan logika, itu tidak akan terjadi,” kata Prof. Salim Said.

Prof. Salim Said menilai bahwa D.N. Aidit tidak mungkin memerintahkan pembunuhan para jenderal dalam G30S.

Pasalnya, D.N. Aidit tentu tahu bahwa pembunuhan para jenderal akan semakin menyulut kemarahan TNI yang kemudian berujung pada pemberantasan PKI.

“Logikanya kan mereka tahu kalau mereka membunuh Jenderal, maka Jenderal itu akan ngamuk. Dia tahu mestinya. Karena itu menurut saya Aidit tidak merencanakan pembunuhan,” katanya.

Lantas, siapa yang sebenarnya merencanakan pembunuhan para jenderal tersebut? Menurut Prof. Salim Said, orang yang tahu jawaban ini adalah Sjam Kamaruzaman sebagai pemimpin operasi.

“Siapa yang merencanakan pembunuhan? Yang tahu itu Sjam Kamaruzaman,” ujarnya.

Misteri selanjutnya terkait Sjam Kamaruzaman adalah soal siapa ia sebenarrnya. Identitas aslinya masih menjadi pertanyaan besar.

Ada dugaan-dugaan yang muncul bahwa Sjam merupakan agen ganda untuk CIA, Tentara Naasional Indonesia, dan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Sekedar catatan, CIA atau Central Intelegence Agency merupakan salah satu badan intelijen Amerika Serikat (AS).

“Sjam Kamaruzaman ini kan salah satu tokoh PKI yang paling akhir dihukum, melaksanakan hukuman mati. Rupanya digali banyak oleh intel tentara untuk tahu siapa sebenarnya, apa perananan dia,” ujar Prof. Salim Said.

“Nah, soal peranan Sjam Kamaruzaman itulah yang jadi misterius. Sebab ada yang mengatakan Sjam itu sebenarnya double agent. Dia agennya CIA dan dia juga agennya tentara dan juga agennya komunis. Wallahualam. Itu yang saya kira tidak ada orang yang tahu,” lanjutnya.

Sumber: HOPS

Ikuti kami di channel Whatsapp : https://whatsapp.com/channel/0029VaMoaxz2ZjCvmxyaXn3a | 

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam


Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam

close