Keajaiban di Gaza, Burung Merpati Hingga Kabut Bantu Pejuang Palestina
Daftar Isi
[KONTENISLAM.COM] Pada tahun 2008 hingga 2009, perang terus berlanjut di Gaza, Palestina. Sebelumnya, banyak warga Palestina, termasuk tentara Israel, yang dikabarkan menyaksikan penampakan tentara misterius bergamis putih yang memiliki kemampuan militer tinggi.
Mereka memukul mundur pasukan Israel. Maka orang-orang bertanya: Apakah ini malaikat yang membantu warga Gaza?
Sebelumnya, para pejuang Gaza telah menanam ranjau di jalur-jalur yang kemungkinan akan dilalui oleh tentara Israel.
Namun, melihat jumlah tentara Israel dan peralatan perang mereka yang canggih, para pejuang Gaza menjadi ragu, dan bersiap meninggalkan pos penjagaan.
Dikisahkan dalam buku Menghimpun Kebesaran Allah, Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang diterbitkan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), 2023, tiba-tiba para pejuang Gaza mendengar suara dan kata-kata, “Utsbut. Tsabakal-lahu!” (Tetaplah di tempat, Allah akan mengukuhkanmu).
Tidak diketahui sumber suaranya, tidak ada yang tahu siapa yang berkata dan berbicara. Keajaiban terjadi, ranjau-ranjau kecil yang telah mereka tanam sebelumnya menjadi bom-bom dengan ledakan besar yang mampu menghancurkan tank-tank berat milik Israel.
Bantuan Burung Merpati
Burung-burung merpati dengan izin dan atas perintah Allah, juga turut membantu dan menolong orang-orang beriman yang sedang berjuang melawan kezaliman Israel.
Sebelum serangan udara Israel berlangsung, biasanya gerombolan burung merpati yang tidak pernah bersuara, kini bisa bersuara dengan lengkingan yang nyaring.
Seolah-olah burung merpati memberikan berita kepada warga Gaza bahwa akan ada serangan udara yang segera tiba.
Ketika penduduk Gaza melihat burung merpati terbang bergerombolan dan mengeluarkan suara lengkingan, mereka akan menyelamatkan diri mencari tempat yang lebih aman karena akan segera datang serangan udara dari Israel.
Awan berkabut dan badai juga turun membantu perjuangan rakyat Gaza. Sangat banyak kejadian ketika pejuang Gaza berada dalam kepungan tentara Israel dan dalam keadaan terjepit, tiba-tiba kabut turun dengan sangat tebal.
Sehingga jarak pandang sangat terbatas dan tidak bisa ditembus oleh alat penginderaan atau tiba-tiba badai salju yang muncul secara lokal atau awan-awan tebal yang menggagalkan alat pencitraan dari satelit-satelit canggih milik Israel. Semua turun sebagai bentuk pertolongan Allah.
Karena itu, warga Gaza dan para pejuang Hamas menyebutkan perang Gaza pada 2008-2009 itu dengan sebutan perang Furqan. Perang ini membedakan antara orang-orang zalim dan para pejuang yang beriman.
Kejadian yang tidak kalah menakjubkan adalah ketika para pejuang Gaza sedang berada dalam keadaan terjepit dan terdesak.
Tiba-tiba pohon, tumbuhan, dan binatang berubah menjadi sesuatu yang menyeramkan dan melakukan serangan kepada tentara Israel dan membantu pejuang Gaza.
Antara Gaza dan Rafah, Hamas telah memiliki kurang lebih 2.000 terowongan bawah tanah yang menjadi metro atau pusat jalur distribusi segala keperluan hidup bagi rakyat Gaza.
Ketika perang terjadi, salah satu sasaran Israel adalah membombardir jalur-jalur terowongan yang ada.
Sementara, saat ini jalur perbatasan ditutup rapat-rapat. Tidak ada kejelasan kapan akan dibuka, ataukah ada kemungkinan untuk dibuka.
Ratusan kontainer dari berbagai negara yang membawa bantuan mulai dari pangan, selimut, obat-obatan hingga tenda, dan pengungsi tercegat di perbatasan.
Rakyat Gaza waktu itu menyimpulkan Mesir berada dalam satu barisan dengan Israel, ketika mereka menutup perbatasan Rafah dan Gaza.
Di saat-saat Israel melakukan penyerangan ke Gaza. Bantuan yang mengalir dari berbagai penjuru dunia, simpati, dan pembelaan dari dunia internasional adalah bentuk dari pertolongan Allah yang lain untuk rakyat Gaza. [republika]