Erdogan 'Hukum' Netanyahu, Israel Serang Balik Turki
Daftar Isi
KONTENISLAM.COM - Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengatakan Israel akan menghapus perjanjian perdagangan bebas dengan Turki dan juga mengenakan tarif 100% pada impor lainnya dari Turki sebagai pembalasan atas keputusan Presiden Turki Tayyip Erdogan yang menghentikan ekspor ke Israel.
Rencana tersebut, kata dia, akan diajukan ke kabinet untuk mendapat persetujuan.
Awal bulan ini, Turki mengatakan pihaknya menghentikan ekspor ke Israel selama perang Israel-Hamas, dengan alasan "memburuknya tragedi kemanusiaan" di wilayah Palestina.
Namun Kementerian Perdagangan Turki mengatakan bahwa perusahaan memiliki waktu tiga bulan untuk memenuhi pesanan yang ada melalui negara ketiga.
"Pengumumannya (Erdogan) mengenai penghentian impor ke Israel merupakan deklarasi boikot ekonomi dan pelanggaran serius terhadap perjanjian perdagangan internasional yang telah dilakukan Turki," kata Smotrich dalam sebuah pernyataan, dilansir Reuters, Jumat (17/5/2024).
Dia mencatat bahwa tindakan Israel hanya akan bertahan selama Erdogan masih berkuasa.
"Jika di akhir masa jabatan Erdogan warga Turki memilih pemimpin yang waras dan tidak membenci Israel, maka jalur perdagangan dengan Turki bisa dikembalikan," kata Smotrich.
Berdasarkan rencana Smotrich, semua pengurangan tarif bea cukai yang berlaku untuk barang-barang yang diimpor dari Turki ke Israel sesuai dengan perjanjian perdagangan bebas akan dihapuskan.
Pada saat yang sama, bea masuk akan dikenakan pada produk apa pun yang diimpor dari Turki ke Israel dengan tarif 100% dari nilai barang di samping tarif bea yang ada.
Kementerian Keuangan, Perekonomian, dan Luar Negeri, kata pernyataan itu, juga akan mengambil langkah-langkah untuk memperkuat manufaktur Israel sambil mendiversifikasi sumber impor untuk mengurangi ketergantungan pada Turki.
Asosiasi Produsen Israel menyebut rencana Smotrich sebagai "respon yang tepat" karena tidak membiarkan Erdogan merusak perekonomian tanpa adanya respon.
Sebelumnya, Turki menghentikan semua kegiatan ekspor dan impor ke dan dari Israel pada awal bulan ini.
"Transaksi ekspor dan impor terkait Israel telah dihentikan, mencakup semua produk," kata Kementerian Perdagangan Turki dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP.
"Turki akan secara ketat dan tegas menerapkan langkah-langkah baru ini sampai Pemerintah Israel mengizinkan aliran bantuan kemanusiaan yang cukup dan tidak terputus ke Gaza."
Kedua negara memiliki volume perdagangan sebesar US$6,8 miliar atau sekitar Rp109 triliun pada 2023.
Turki bulan lalu memberlakukan pembatasan perdagangan terhadap Israel atas apa yang dikatakannya sebagai penolakan Israel untuk mengizinkan Ankara mengambil bagian dalam operasi pengiriman bantuan melalui udara ke Gaza dan serangannya di daerah kantong tersebut.
Sumber:CNBC