Abu Janda Puji Tulisan Zainul Maarif yang Kunjungi Israel, Singgung Hamas Teror*s
Daftar Isi
KONTENISLAM.COM - Pegiat media sosial Heddy Setya Permadi alias Permadi Arya atau akrab disapa Abu Janda Al-Boliwud ikut mengomentari soal unggahan aktivis pemuda NU, Zainul Maarif terkait pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Ia pun memuji tulisan Zainul Maarif sebagai unggahan cerdas.
"Salah satu pemuda NU yang bertemu presiden Israel menulis di akun Instagram nya bahwa dia ke sana untuk diskusi soal konflik 'Hamas Israel', ini cerdas," ujar Abu Janda diunggah akun Instagramnya.
"Orang cerdas pasti paham konflik di Gza itu Israel VS Hamas.. orang tidak cerdas berpikir konflik di G4ZA adalah Israel VS palestina," katanya menambahkan.
Menurut Abu Janda, orang cerdas pasti paham Hamas tidak mewakili Palestina. "Orang arab muslim di Palestina saja anggap H4MAS adalah T3RORIS!
Abu Janda lantas mengutip pendapat salah seorang narasumber yang menyatakan bahwa Hamas memanipulasi warga Gaza demi agenda pribadi mereka. "Dan di sana bukan perang antaragama, tapi perang melawan organisasi teroris yang mencatut Islam demi agenda pribadi mereka," kata sumber itu.
Sementara arab pesek disini, menurut Abu Janda, menganggap Hamas adalah pejuang yang sedang membela islam. "KAN T0L0L! maka jadi lah orang yang cerdas.. FREE P4LESTINE.. FROM H4MAS."
Ada sponsor NGO
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyebutkan terdapat organisasi nirlaba atau NGO yang mensponsori pertemuan lima orang warga NU atau nahdliyin dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
"Setelah saya tanya-tanya, ini memang dari satu channel NGO yang merupakan advokat dari Israel," kata Yahya Cholil Staquf dalam konferensi pers di Kantor PBNU Jakarta, Selasa.
Gus Yahya, sapaan akrabnya, menyebutkan terdapat sejumlah organisasi nirlaba yang berperan sebagai advokat Israel, seperti dalam membantu urusan lobi dan negosiasi soal kepentingan Israel.
Meski demikian ia tidak menyebutkan nama dari organisasi nirlaba yang mensponsori kegiatan pertemuan kelima nahdliyin tersebut dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
"Jadi memang ada di dunia ini NGO-NGO yang beroperasi sebagai advokat Israel. Jadi yang membantu lobi dan kepentingan Israel dan lain sebagainya. Ini yang mengajak mereka," ujarnya.
Gus Yahya mengungkapkan hal serupa kerap terjadi tidak hanya di Indonesia, namun juga di negara-negara lainnya, dengan upaya yang bermacam-macam guna menyampaikan pesan-pesan tersendiri dari Israel.
Adapun soal keberangkatan kelima nahdliyin tersebut hingga bisa bertemu dengan Presiden Israel, Gus Yahya menyebut semuanya bisa diurus, meski tak ada perwakilan Kedutaan Besar Israel di Indonesia.
"Jelas bahwa visanya nggak didapat dari Indonesia, karena nggak ada perwakilan Israel di sini. Tapi itu bisa saja diatur soal teknisnya," ucap Gus Yahya.
Meski demikian Gus Yahya selaku ketua organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia itu juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, atas kegaduhan yang diperbuat oleh lima orang anggotanya.
Sumber: republika