Guangzhou Moiz Trade Center di Tanah Abang, Dokter Tifa: Bukti Jakarta Dikuasai RRC?
Daftar Isi
Terkait Hal tersebut Dokter Dr. Tifauzia Tyassuma, M.Sc yang dikenal Dokter Tifa menanggapi di akun X-nya (@tifauziatyassuma) pada 13/7/2024.
“Di Tanah Abang, tulisan Moiz Trade Center Pusat Grosir Fashion terpahat besar di dinding gedung:,” kata Dokter Tifa.
Ia pun mengutip tulisan promosi di dinding gedung pusat perbelanjaan Tanah Abang, “Selamat Datang Guangzhou Trading. Moiz Trade Center telah bergabung pedagang thrifting, impor, konveksi, lokal, dan sisa bendungan ekspor. Telah bergabung supplier dan pabrik terbesar China,” tulis informasi di pintu masuk.
“MTC ini diklaim menjadi pusat belanja pedagang thrifting, impor, hingga supplier pabrik besar China,” ujar Dokter Tifa.
“Apakah ini salah satu bukti Betapa JAKARTA sudah dikuasai RRC?,” tanya dia.
“Kalau benar, ya tidak heran, pabrik-pabrik tekstil lokal dibikin bergelimpangan. Rakyat Indonesia dibiasakan untuk beli baju bekas, baju sampah, murah meriah,” tandasnya.
Diketahui menurut detikcom, “Di Tengah Heboh Impor Pakaian Bekas, Ternyata Ada Pusat Thrifting di Jakarta”, Jumat (5/7/2024), MTC terdiri dari 7 lantai.
Sebelum memasuki gedung, tulisan Moiz Trade Center Pusat Grosir Fashion terpahat besar di dinding gedung.
“Selamat Datang Guangzhou Trading. Moiz Trade Center telah bergabung pedagang thrifting, impor, konveksi, lokal, dan sisa bendungan ekspor. Telah bergabung supplier dan pabrik terbesar China,” tulis informasi di pintu masuk.
Memasuki lantai dasar, detikcom dilihat sejumlah karung pakaian yang masih terbungkus. Ada beberapa kios yang masih tutup, ada juga yang sudah buka. Sepanjang detikcom melihat, setidaknya lantai 1 ada 20 kios dari sekitar 100 kios yang tersedia.
Di lantai dasar, tersedia pakaian wanita dewasa, mulai dari aneka jenis rok, baju, sweater, hingga kemeja. Produk yang dijual bisa lusinan, bisa juga satuan. Di lantai ini ternyata tidak semua produk impor, ada juga yang jual dari produksi dalam negeri.
Berbeda dengan lantai dasar yang banyak karung pakaian, lantai 1 justru masih terlihat sepi. Hanya beberapa kios yang buka.
Adapun pengumuman berisi informasi kios disewakan.Lantai 1 ini diperuntukkan untuk pakaian remaja. Harganya pun beragam mulai dari Rp 35.000– Rp 100.000 per potongnya. Produk yang dijual ada berasal dari China, Taiwan, dan Korea.Sama halnya dengan lantai 1, di lantai 2 makin sepi pedagang.
Banyak kios yang belum buka, meskipun telah ada penyewanya. Berdasarkan papan informasinya, lantai 2 diperuntukkan untuk pakaian tidur, celana, jeans, legging. Namun, detikcom hanya melihat pakaian wanita dewasa, seperti sweater, blouse, dan kemeja.Semakin ke atas, kios yang dibuka pun makin sepi. Meski begitu, setidaknya masih ada 5-10 kios yang buka. Rata-rata mereka menjual pakaian wanita dewasa, seperti outer, blouse, dan sweater.
Ada yang menjual dengan harga Rp 100.000 dapat 5 pcs. Ada juga yang menjual seharga Rp 100.000 dapat 3 pcs. Harga tersebut tergantung bahan dan kualitas produk tersebut.Lantai 6 dan 7 dikhususkan untuk barang-barang impor baju bekas alias thrifting.
Hal ini dapat dilihat dari spanduk yang tertulis di pelataran parkiran MTC.”Grand Opening Pusat Thrifting lantai 6 & 7,” tulis pengumuman tersebut.
Hal ini juga dikonfirmasi detikcom, dengan pedagang di sana. Salah satu pedagang yang ditemui di lantai 6 mengatakan lantai 6-7 memang akan dijual produk-produk baju bekas impor. Dia sendiri menjual produk bekas impor asal China dan Taiwan.
“Iya ini (baju bekas) dari China, Taiwan. Ada yang Rp 35.000, ada yang Rp 100.000, tergantung kualitasnya biasanya ada noda dan lain-lain,” katanya.
Dia menjual produk-produk baju bekas, seperti kemeja, blouse, celana. Meski begitu, dia bilang tidak hanya menjual pakaian, tapi juga sepatu wanita. Khusus untuk wanita, dia menyebut produknya baru.Senada, seorang pedagang di lantai 7 mengatakan pusat thrifting memang di lantai 6 dan 7. Sayangnya, belum banyak kios yang buka lantaran pusat belanja tersebut masih terbilang baru.
“Baru sebulan dari Juni kemarin, baru buka. Ini thrifting ya thrifting nggak bisa tahu dari mana, ada yang dari China, Jepang, Taiwan,” katanya.
Saat ditemui di lokasi, ada karyawan yang juga sedang melakukan live TikTok. Selain berdagang secara offline, dia mengaku memang berjualan secara online. Dia menjual berbagai jenis produk pakaian, mulai dari blazer, blouse, celana pendek, rok, hingga jaket perempuan.
Untuk jam operasionalnya sendiri, dia bilang mula dari jam 06.00 sampai jam 17.00 WIB. Namun, dia sendiri biasanya buka toko pukul 10.00 WIB atau 13.00 WIB.
Namun, untuk pakaian wanita pihaknya menjual dengan harga Rp 100.000 dapat 3 potong. Dia bilang semua produk pakaian wanita itu baru dan berasal dari luar.”Ini lokal (pakaian pria), ada pakaian perempuan dari luar juga. Kalau luar dari China,” katanya.
Senada, karyawati salah satu kios di lantai 3 menyebut dia menjual produk pakaian perempuan baru dari Bangkok. Namun, pihaknya baru dapat menjual secara grosiran.
“Baru, ini dari Bangkok. Harganya jauh lebih murah cuma Rp 80.000 aja,” ujarnya.
sumber: jakartasatu