'Sepertinya Publik Ingin Menampar Mulut Lips Service Jokowi'
Daftar Isi
Ketua Aliansi Anak Bangsa
Dengan segala puluhan kebohongan Jokowi sejak menjadi Walikota Surakarta atau pra-cagub DKI, seperti produksi mobil (sedan) Esemka yang bahkan sudah pada tahapan “prototipe tingkat fisik dan uji coba Jakarta-Solo”, lalu nampak keluar percikan mirip busa dari mulut Jokowi tanpa takut dosa, “Esemka sudah memiliki 6000 pemesan.”
Dan puluhan dusta lainnya, bahkan bisa jadi 100 lebih, saking banyaknya sampai sulit menghitung berapa kebohongan yang Jokowi lakukan kepada bangsa ini.
Namun kebohongan yang paling spektakuler di antaranya adalah janji produk Esemka, buy back Indosat, serta ekonomi Indonesia akan meroket pada 2018 pada Agustus-Oktober, dan sampai “monyong” Jokowi nyatakan “puluhan pengusaha dari mancanegara ingin menanamkan modal untuk program IKN dan IKN RI akan pindah dari Jakarta ke Senajam-Paser di Kalimantan Timur pada Juli 2024.”
Namun baru saja ia pertegas, “IKN belum siap pembangunannya karena terganggu hujan deras, dan konglomerat dunia yang ingin membantu modal tidak ada, maka tentunya baru akan bisa ditempati pada 15 atau 20 tahun lagi.”
Sehingga estimasinya mundur bukan sekadar 6 bulan atau satu tahun namun sampai dengan 20 tahun.
“Janji yang sebenarnya bukan haknya lagi sejak saat ini” karena haknya bersisa hitungan jari atau 9 minggu.
Apakah dengan fenomena fakta-fakta janji dusta yang transparan, Jokowi mengidap penyakit delusional (penyakit jiwa)?
Bangsa ini sepertinya perlu mengetahuinya “karena berkaitan dengan sisi pertanggungjawaban moralitas dan hukum.”
Liciknya, Jokowi tidak berargumentasi atas kegagalan IKN, “bahwa para pemimpin negara di dunia dan atau para konglomerat asing, ternyata tidak ada yang percaya kepada dirinya.”
Dan pastinya, janji masyarakat Indonesia di daerah yang mengalami garis kemiskinan ekstrem, pada 2024 akan berada pada posisi 0% bakal gagal total.
Mungkinkah, titik nadir kekesalan publik, ada yang membayangkan, andai bertemu Jokowi di salah satu mal di penghujung sisa kekuasaan atau pasca berkuasa, maka akan “menuntut” seratus lebih janji Jokowi dan pertanggungjawaban PINJOL, TAPERA, dan IKN dengan sebuah tamparan di mulut yang spesial lips service?
Baiknya bangsa ini jangan anarkis, lalu merenung ambil hikmahnya, dan berdoa kepada Tuhan, jangan lagi pernah ada Jokowi kedua yang dapat menjadi presiden RI.
Penulis adalah ahli hukum & IPK (Ilmu Pendidikan Kemasyarakatan) – Hak Peran Serta Masyarakat dan Hak Kebebasan Menyampaikan Pendapat. ***