Survei Indikator Pilgub Jakarta: Anies Tak Tertandingi
Daftar Isi
Hasilnya, ada tiga nama jadi calon kuat yakni Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Ridwan Kamil.
Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dalam simulasi terbuka maupun tertutup, Anies selalu menempati urutan teratas.
Misalnya dalam top of mind atau tanpa disodorkan nama, Anies berada di urutan paling atas. Elektabilitasnya mencapai 39,7 persen. Sementara Ahok 23,8 persen dan Ridwan Kamil 13,1 persen.
"Pada simulasi top of mind, Anies Baswedan paling banyak disebut 39,7 persen, kemudian Ahok 23,8 persen dan Ridwan Kamil 13,1 persen," kata Burhanuddin dalam paparan virtual, Kamis (25/7/2024).
Kemudian dalam simulasi 40 nama terbuka, Anies lagi-lagi berada di urutan pertama. Elektabilitasnya mencapai 41,7 persen. Kemudian Ahok 27 persen dan RK 15,4 persen.
"Sementara Kaesang Pangarep hanya 0,7 persen, Andika Perkasa 0,3 persen. Sedangkan belum menentukan pilihan 4,8 persen," kata Burhanuddin.
Lalu dalam simulasi 16 nama, Anies juga berada di urutan pertama. Elektabilitas Anies mencapai 41,9 persen, Ahok 27,9 persen dan RK 17,3 persen.
Sedangkan simulasi tiga nama teratas yakni Anies, Ahok dan Ridwan Kamil, Anies tetap unggul dengan elektabilitas 43,8 persen, Ahok 31,1 persen dan Ridwan Kamil 18,8 persen.
Indikator menuturkan, berkaca dari survei ini, kemungkinan muncul kuda hitam (sosok yang melejit tiba-tiba) di Jakarta sangat kecil.
"Karena pilihan warga sudah mengerucut," kata Burhanuddin.
*CATATAN: Aturan Pilkada Jakarta 2024 berbeda dengan sebelumnya. Berdasarkan UU Daerah Khusus Jakarta maka Pilkada Jakarta tidak ada lagi dua putaran (seperti Pilkada sebelumnya). Pemenang adalah paslon yang meraih suara terbanyak (tidak harus mencapai 50%+1).
Survei Indikator digelar 18-26 Juni dengan wawancara tetap muka terhadap WNI di Jakarta yang sudah mempunyai hak pilih. Total sampel 800 menggunakan multistage sampling.
Menggunakan metode simple random sampling margin eror 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen dengan sampel di seluruh kota di Jakarta.
(Sumber: Kumparan)