PKB: Jokowi sebagai Pribadi Dimaafkan, Tapi Presiden Ada Pertanggungjawaban ke Rakyat
Daftar Isi
KONTENISLAM.COM - Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta maaf kepada rakyat Indonesia direspons Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid.
Menurut Jazilul, permintaan maaf adalah hal yang manusiawi dan wajar, dan rakyat Indonesia pasti akan memberikan maaf.
Namun, sebagai Presiden, Jokowi memiliki tanggung jawab kepada masyarakat terkait janji-janji yang telah diucapkan dan mandat yang diembannya.
"Selaku presiden itu ada laporan dan pertanggungjawaban kepada masyarakat Indonesia terkait janji-janjinya, kepercayaan yang sudah diembannya, terkait dengan mandat sudah sampai mana. Karena apa? Karena masyarakat berharap pelaksanaan dari janji-janji, dan presiden juga digaji," ujar Jazilul kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/8).
Dikatakan Jazilul, sebagai pribadi, presiden bisa saja dapat dimaklumi. Namun, Jokowi sebagai seorang Kepala Negara, masyarakat Indonesia mencatat mana janji yang belum selesai, mana yang sudah selesai, dan mana yang tidak sesuai dengan janjinya.
"Saya pikir wajar presiden mendapatkan masukan saran bahkan kritik dari masyarakat. Karena posisi presiden itu posisi yang diberikan masyarakat," tuturnya.
Lebih jauh, Wakil Ketua MPR RI ini pun menekankan banyak hal yang harus diperbaiki hingga akhir masa jabatan Jokowi pada Oktober mendatang.
"Termasuk janji pertumbuhan ekonomi juga belum terpenuhi. Termasuk janji menegakkan demokrasi juga 'masih ada yang masih belum merasakan kepuasan' itu. Termasuk juga janji untuk pindah ibu kota juga belum. Masih banyak. Dan masyarakat tahu banyak fakta itu," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi) meminta maaf atas kesalahan yang ia lakukan selama menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.
"Dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor KH Maruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini," kata Jokowi dalam acara zikir dan doa kebangsaan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Kamis malam (1/8).
"Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Hanya milik Allah, kerajaan langit dan bumi serta apa pun yang ada di dalamnya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu," kata Jokowi.
Sumber: RMOL